Senin, 27 April 2020

Materi Kelas XI Alat Pembayaran Internasional



Bagaimana cara negara-negara yang menjalin perdagangan internasional melakukan pembayaran? Mekanisme pembayaran perdagangan internasional diperlukan untuk memecahkan masalah perbedaan mata uang tiap negara. Pembayaran perdagangan internasional dapat dilakukan melalui cara tunai dan nontunai.
Materi Kelas XI Alat Pembayaran Internasional
Materi Kelas XI Alat Pembayaran Internasional

a.    Pembayaran tunai (cash payment)
Merupakan pembayaran yang dilakukan secara langsung saat penyerahan barang. Jenis pembayaran tunai tunai ini bisa dilakukan dengan cek, wesel bank atas unjuk, dan telegraphic transfer.
b.   Pembayaran nontunai
Pembayaran nontunai merupakan alat pembayaran dalam perdagangan internasional yang cara membayarnya tidak dilakukan secara tunai.
Berikut jenis pembayaran nontunai.
1)   Open Account
merupakan pembayaran yang dilakukan setelah barang diterima oleh importir dan tidak perlu surat perintah pembayaran atau dokumen tertentu.
2)   Comercial bill of Exchange
merupakan surat yang ditulis penjual memuat perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada masa depan.
3)   Consignment
merupakan penjualan barang yang dititipkan oleh eksportir luar negeri sehingga importir dalam negeri hanya menyetorkan uang sejumlah barang yang sudah terjual.
4)   Letter of credit (L/C)
merupakan surat yang diterbitkan bank atas permintaan dari negara importir ketika bank yang menyetujui akan membayarkan wesel kepada eksportir. Fungsi L/C sebagai alat pengganti kredit bank dan penjamin pembayaran bagi eksportir.
5)   Private compansation
merupakan pembayaran internasional yang melibatkan penduduk suatu negara dan penduduk negara lain tanpa berpindah tempat.
c.    Devisa
Devisa merupakan valuta asing yang digunakan untuk membiayai transaksi dalam perdagangan internasional. Valuta asing merupakan mata uang asing dan alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional. Suatu negara dapat memperoleh devisa melalui kegiatan ekspor, pinjaman luar negeri, pendanaan swasta, hibah, jasa sektor pariwisata, dan transaksi pengiriman uang tenaga kerja di luar negeri.
1)   Macam-Macam Devisa
Devisa dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a)    Devisa Umum
merupakan devisa yang diperoleh tanpa ada kewajiban untuk mengembalikannya. Bentuk devisa ini dapat diperoleh dari kegiatan ekspor, jasa, atau bunga modal.
b)   Devisa kredit
merupakan devisa yang memiliki syarat untuk mengembalikannya. Devisa ini diperoleh dari pinjaman luar negeri.
c)    Devisa negara
merupakan devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan termasuk dana devisa.
d)   Devisa pelengkap
merupakan devisa yang dimiliki oleh pihak swasta dan memperoleh pengawasan dari pemerintah.
e)    Devisa ekspor merupakan devisa hasil
merupakan devisa hasil dari ekspor barang yang penggunaannya diawasi oleh pemerintah.
2)   Fungsi dan Manfaat Devisa
Cadangan devisa dapat digunakan untuk keperluan kewajiban dan pembayaran luar negeri seperti pembiayaan impor. Fungsi devisa dalam perekonomian suatu negara sebagai berikut.
a)    sebagai alat pembayaran internasional
b)   sebagai alat pembiayaan hubungan internasional, misalnya biaya perjalanan dinas dan pemberian bantuan luar negeri
c)    sumber penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak devisa
d)   sebagai alat menstabilkan nilai mata uang dalam negeri
e)    sebagai alat pembayaran utang luar negeri
Adapun manfaat devisa bagi suatu negara sebagai berikut.
a)    mendorong pertumbuhan ekonomi
b)   membiayai transaksi perdagangan impor barang dan jasa
c)    menyelesaikan kewajiban luar negeri
d)   membayar utang luar negeri yang sudah jatuh tempo
e)    membiayai jasa-jasa yang diterima dari luar negeri

Neraca Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran atau sering disebut dengan balance of payment (BOP) merupakan ikhtisar yang tersusun secara sistematis dan memuat seluruh transaksi ekonomi yang berhubungan dengan pembayaran luar negeri dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi neraca pembayaran antara lain sebagai alat pembukuan anggaran dan pembayaran luar negeri, alat menjalankan pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional, menjelaskan pengaruh dan transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional, dan alat pengukur keadaan perekonomian suatu negara dalam hubungan internasional.
Penyusunan neraca pembayaran bertujuan memberikan informasi bagi pemerintah mengenai posisi negara dalam perdagangan internasional, posisi pembayaran internasional, permasalahan utang luar negeri, posisi cadangan devisa, dan penetapan kebijakan fiskal dan moneter.

Struktur Neraca Pembayaran

Komponen khusus neraca pembayaran sebagai berikut.

Transaksi Berjalan (Current Account)

Merupakan kondisi keuangan negara yang berhubungan dengan pertumbuhan impor dan ekspor dalam jangka waktu tertentu. Transaksi berjalan terdiri atas :
  • Neraca perdagangan

Merupakan daftar perdagangan barang dan jasa dari suatu negara dengan negara lain dalam jangka waktu tertentu.
  • Neraca Jasa

Merupakan ikhtisar yang menunjukkan pengeluaran dan penerimaan devisa serta selisih dari transaksi ekspor dan impor bagian jasa.
  • Neraca Nonbalas Jasa

Merupakan neraca yang mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa, misalnya dana hibah.

Transaksi Modal atau Neraca Modal

Merupakan neraca yang mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran berhubungan dengan pinjaman dan penanaman modal yang terjadi antara dua negara atau lebih.

Transaksi Finansial

Merupakan transaksi bersifat keuangan yang menunjukkan perubahan kepemilikan aset dan kewajiban finansial luar negeri selama periode tertentu.

Jenis-Jenis Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran merupakan neraca pembukuan yang menggambarkan nilai jenis transaksi keuangan yang dilaksanakan suatu negara dengan negara lain pada rentang waktu satu tahun yang diwujudkan dalam bentuk uang.
Neraca pembayaran dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Neraca pembayaran surplus
   Neraca pembayaran surplus dapat terjadi apabila penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit) lebih besar daripada pembayaran luar negeri (transaksi debit).
2. Neraca pembayaran defisit
   Neraca pembayaran defisit dapat terjadi apabila penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit) lebih kecil daripada pembayaran luar negeri (transaksi debit).
3. Neraca pembayaran seimbang
   Posisi seimbang terjadi apabila transaksi pembayaran kepada luar negeri (transaksi debit) sama dengan penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit).

Selesai sudah pembahasan kita tentang perdagangan internasional, semoga bisa dipahami yaa dan semakin giat untuk menambah pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar